Rabu, 13 Agustus 2008

INTEGRASI IMTAQ PADA PEMBELAJARAN IPS

INTEGRASI IMTAQ PADA PEMBELAJARAN IPS

UNTUK MEWUJUDKAN MASYARAKAT

PEDULI LINGKUNGAN SEJAK DINI

Diajukan untuk mengikuti lomba Karya IMTAQ Tingkat Nasional tahun 2007 yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional

Ditulis oleh :

DRA. MURNARIA , MM.

Nip/Nrk : 131395353/144729

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 216

PROVINSI DKI JAKARTA

TAHUN 2007




ABSTRAK

MURNARIA MANALU, Integrasi Imtaq pada Pembelajaran IPS untuk Mewujudkan Masyarakat Peduli Lingkungan Sejak Dini.

Perubahan kurikulum pendidikan formal di Indonesia pada tingkat SMP menyebabkan terjadi perubahan besar yaitu membuat pelajaran Geografi, Sejarah, dan Ekonomi yang sebelumnya diajarkan secara terpisah menjadi diajarkan satu guru dalam bentuk materi IPS, atau IPS Terpadu dan merupakan gabungan dari empat konsep ilmu yaitu Geografi, Sejarah, Ekonomi dan Sosiologi. Hal ini harus disikapi guru dengan berbagai cara. Guru harus menguasai materi ajar sesuai dengan tuntutan kurikulum yang terbaru dalam rangka meningkatkan kualitas siswa dan manusia Indonesia dimasa mendatang.

Sebagai warga Jakarta para guru juga harus memiliki kepedulian lebih untuk mengintegrasikan imtaq, PKLH, pada saat pengajaran berlangsung. Terlebih pembelajaran IPS, dimana guru harus mampu meramu materi ajar yang disampaikan agar menarik dan bermanfaat bagi siswa untuk menjalani kehidupan bersama warga lainnya. Karena daya dukung Jakarta sangatlah terbatas untuk memenuhi kebutuhan warganya antara lain : air bersih, pemukiman, transportasi, pembuangan sampah dan limbah serta sarana-prasarana yang mendukung hidup sehat dan layak bagi seluruh warganya. Belum lagi acaman bencana banjir dan kebakaran yang sering melanda Jakarta tentulah harus diantisipasi sejak dini, yaitu dengan mengenalkan kenyataan hidup disekitarnya, dan mengajak siswa berpartisipasi untuk menjaga kelestarian lingkungannya dengan berbagai cara antara lain tidak membuang sampah sembarangan, menanam pohon di sekitar tempat tinggalnya, memanfaatkan benda-benda yang digunakan secara maksimal.

Jakarta membutuhkan kawasan Ruang Terbuka Hijau untuk mendukung kenyaman tinggal warganya. Ruang Terbuka Hijau yang terdapat di kawasan Kota Jakarta antara lain adalah Danau Sunter, Danau Lembang. Waduk Asmi, dll. Akan tetapi keberadaannya terancam oleh pemukiman liar di sekitar danau. Sehingga dibutuhkan adanya konservasi yang tegas dari pemerintah daerah untuk mempertahankan keberadaannya dan didukung kepedulian seluruh warga untuk memelihara keberadaannya. Kebutuhan ruang atau geospasial ruang terbuka untuk lokasi danau, rawa untuk cagar alam serta keterkaitan untuk materi Bentuk Muka Bumi, dan Hidrosfer pada pembelajaran IPS kelas VII, akan menumbuhkan kesadaran lingkungan serta meningkatkan iman dan taqwa para siswa kepada Tuhan, serta menjaga lingkungan sekitarnya sebagai karunia dari Nya. Menumbuhkan kesadaran siswa sedini mungkin akan berdampak positif pada kenyamanan lingkungan dimana siswa berada maupun untuk kehidupan orang banyak yang tinggal di ibukota.

Untuk memecahkan masalah penelitian di atas penulis menggunakan metodologi analisis kualitatif. Penulis melakukannya dengan cara mengumpulkan data sekunder dari Dinas Tata Kota, Humas, Bappeda, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi DKI Jakarta, kurikulum terbaru dan buku IPS yang relevan. Kemudian data itu kami analisis untuk mencapai hasil yang diharapkan dan sesuai dengan pembelajaran yang dilakukan di kelas.

LEMBAR PENGESAHAN

INTEGRASI IMTAQ PADA PEMBELAJARAN IPS

UNTUK MEWUJUDKAN MASYARAKAT

PEDULI LINGKUNGAN SEJAK DINI

Diajukan untuk mengikuti lomba Karya IMTAQ Tingkat Nasional tahun 2007 yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional

Disusun Oleh :

DRA. MURNARIA , MM.

Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui dan disahkan

oleh :

Mengetahui

Kepala Sekolah

SMP NEGERI 216 Penulis

Drs. H. Tawar Daulay , M.Pd Dra. Murnaria , MM.

NIP/NRK. 130680033 NIP/NRK. 131395353/144729

KATA PENGANTAR

Terlebih dahulu penulis memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, atas berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dalam rangka mempersiapkan Kenaikan Pangkat IV c ke IV d, dan sekaligus mengikuti Lomba Karya Ilmiah Imtaq untuk tahun 2007.

Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada siswa-siswa yang terlibat dalam penelitian ini tanpa mereka penelitian ini tentu tidak akan terjadi. Terima kasih juga untuk semua pihak yang terlibat dalam penulisan ini, antara lain Humas Pemda DKI Jakarta, Dinas Bapedda Provinsi DKI Jakarta dan juga Bapak Drs. H. Tawar Daulay, MPd, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 216 Jakarta Pusat.

Akhir kata Karya Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Jakarta, 21 September 2007

Penulis

Dra. Murnaria SPd, MM.

NIP. 131395353

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ................................................................................................ i

Abstrak ............................................................................................................ ii

Lembar Pengesahan ....................................................................................... iii

Kata Pengantar................................................................................................ iv

Daftar Isi ......................................................................................................... v

Bab I Pendahuluan........................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1. 2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2

1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................... 2

1.4 Metodologi Penelitian …………………………………………………2

Bab II Kajian Teoretis

2.1 Kondisi Jakarta…...……………………………………………………3

2.2 Integrasi Imtaq pada pembelajaran IPS .................................................. 3

2.3 Ayat-ayat kitab suci yang mendukung Imtaq .......................................... 4

Bab III Hasil Analisis ..................................................................................... 6

3.1 Analisis Materi IPS yang terkait Imtaq .................................................... 6

3.2 Strategi Pembelajaran imtaq ................................................................... 7

Bab IV Penutup ............................................................................................... 10

4.1 Kesimpulan ........................................................................................... 10

4.2 Saran .................................................................................................... 10

Daftar Pustaka ................................................................................................ 11

Lampiran

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sejak diberlakukannya kurikulum KBK, kurikulum 2004 dan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun ajaran 2006-2007 khususnya untuk siswa SMP , dimana mata pelajaran yang sebelumnya terpisah Geografi, Sosiologi, Sejarah dan Ekonomi sekarang menjadi IPS dan IPS Terpadu.

Tentu hal ini membawa perubahan besar terhadap cara mengajar guru IPS, pemahaman konsep-konsep esensial materi ajar harus dirumuskan, dipahaminya sesuai dengan definisi dari istilah keilmuan yang ada. Selain harus menguasai materi, ia juga harus menggunakan media, metode yang tepat dan waktu yang layak agar siswa dapat menguasai dan memahami materi yang diajarkan. Bila hal ini tidak disadari guru IPS tentu akan mengakibatkan proses belajar mengajarnya akan kurang menarik dan membosankan.

Agar proses belajar mengajar menarik bagi siswa, tentu dibutuhkan kiat-kiat dan seni mengajar . Pengajaran IPS disamping harus menarik sekaligus juga bermanfaat bagi siswa baik untuk masa kini dan yang masa yang akan datang, sehingga ia juga harus mampu mengintegrasikan imtaq, pendidikan lingkungan hidup dan pesan-pesan moral positif untuk membantu siswa menjalani kehidupan ditengah-tengah masyarakat.

Proses belajar mengajar IPS yang terintegrasi yang dimulai sejak siswa kelas VII di SMP Negeri 216 Jakarta ini, diharapkan akan menumbuhkan kesadaran dan kepedulian lingkungan dimana dia berada. Penanaman moral-moral positif dan memberikan contoh-contoh nyata disekitarnya serta mengikuti urutan-urutan kegiatan institusional pengajaran mulai dari pendahuluan, penyajian materi dan penutup serta penugasan akan dapat menumbuhkan kesadaran siswa sejak dini untuk selalu peduli akan kebersihan dan keserasian lingkungan dimana dia berada. Sebagai warga Jakarta siswa juga harus berpartisipasi mewujudkan Jakarta yang indah, asri, aman dan kota untuk semua golongan.

1. 2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang disajikan maka rumusan masalah adalah sebagai berikut :Apakah materi-materi IPS yang dapat di integrasikan dalam Imtaq ? Apakah ayat-ayat yang sesuai dengan kitab suci untuk menumbuhkan imtaq siswa ? Mengapa integrasi imtaq dibutuhkan sejak dini oleh warga yang tinggal di DKI Jakarta ?

3 Tujuan Penulisan

a. umum.

Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah agar dapat menumbuhkan kesadaran siswa untuk menjaga kelestarian lingkungan dimana dia tinggal. Perkembangan pembangunan Kota Jakarta yang pesat harus dapat diimbangi perkembangan sikap mental warganya agar tidak timbul dampak negatif yang merugikan diri sendiri ataupun penduduk yang terdapat di DKI Jakarta.

b. khusus

Mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah mengikuti lomba Karya IMTAQ Tingkat Nasional tahun 2007 yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional sekaligus berbagi pengalaman kepada sesama guru perihal pembelajaran yang dilakukan di kelas untuk meningkatkan kualitas siswa dan guru.

1.4 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara pengambilan data sekunder dari kantor – kantor dinas yang terkait. Dalam hal ini kantor Dinas Tata Kota dan Bapeda , Humas dan Pekerjaan Umum Kota Jakarta selain itu juga diperlukan data – data pembanding dari pustaka – pustaka yang relevan, membuat RPP yang sesuai, materi ajar dan penugasan yang mendukung penelitian dan fakta-fakta yang disajikan pada saat pembelajaran.

BAB II

KAJIAN TEORETIS

2.1 Kondisi Jakarta

Provinsi DKI Jakarta sebagai ibukota Republik Indonesia memiliki luas daratan 661,52 km ², dan peraian Kepulauan Seribu terdiri dari ± 110 pulau seluas 6.977,5 km ². Wilayahnya dibagi atas 5 wilayah kotamadya dan 1 wilayah administratif ( Kep. Seribu ). Luas wilayah Jakarta Pusat ( 47,90 km ²), Jakarta Utara ( 154,01 km ²), Jakarta Barat ( 126,15 km ² ), Jakarta Selatan ( 145,73 km ²), Jakarta Timur ( 187,73 km ²) [1]

Pembangunan kota Jakarta dapat menimbulkan dampak positif dan negatif bagi kehidupan masyarakatnya. Jakarta sebagai kota yang dinamis berkembang pesat, akan menimbulkan perubahan besar dalam pemanfaatan lahannya. Untuk perlu diantisipasi melalui Rencana Penataan Ruang yang baik, dan tidak melupakan kebutuhan Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) , dan tidak mengorbankan keberadaan sungai, danau, dan rawa yang terdapat di wilayah DKI Jakarta. Keseimbangan antara teori di sekolah dan kenyataan kehidupan sebenarnya haruslah sejalan untuk mengurangi terjadinya bencana.

Menurut Djamari : Gambaran perkembangan kota-kota di dunia ke tiga dimana kota berkembang dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah. Membanjirnya manusia dari pedesaan untuk mengadu nasib di kota-kota besar merupakan gejala yang mendorong me-raksasa-nya kota-kota di dunia ke tiga. Salah satu diantaranya Jakarta sedang mengalami perkembangan yang cepat dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi sebagai akibat besarnya arus urbanisasi. Menurut perkiraan lembaga kependudukan PBB besarnya arus urbanisasi di seluruh dunia ke tiga mencapai angka 75.000 orang perhari[2]

Dampaknya terjadi eksploitasi yang berlebihan terhadap lahan di Jakarta membawa yang paling nyata adalah terhadap lingkungan sekitar kita, dimana pencemaran mulai terjadi pada udara, air, dan tanah serta kerusakan lahan dan perubahan peruntukkan lahan , salah satu akibatnya adalah bahwa kawasan perkotaan tidak lagi nyaman untuk dihuni, dan kondisi ini terlebih diperparah disaat banjir.

Banjir di Jakarta memang mempunyai sejarah panjang. Banjir besar pertama terjadi tahun 1621. Musibah besar serupa juga terjadi tahun 1654, 1918, 1942,1976,1996, 2002, dan tahun 2007.

Ada alasan mengapa Jakarta tidak mampu mengelak dari bencana banjir, yaitu : (1) lebih dari 40 % ( 24.000 ha) wilayahnya berada 1 – 1,5 m di bawah permukaan laut. (2) Jakarta dilalui oleh 13 sungai diantaranya di Jakarta Timur Sungai Cakung, Jati Kramat, Buaran, Sunter, Cipinang, Di Jakarta Pusat Sungai Ciliwung, Cideng, Krukut. Di Jakarta Barat ada Sungai Grogol, Sekretaris, Pesanggrahan, Mookervaart dan Angke. (3) Terjadi penurunan permukaan tanah akibat eksploitasi air tanah yang berlebihan. Pembangunan gedung tinggi dan pembuatan sumur dalam menjadi penyebab penurunan permukaan tanah. (4) Tingginya curah hujan juga punya andil besar pada terjadinya banjir di Jakarta dan sekitarnya. (5) Pembangunan dan perubahan tata guna lahan Bopunjur dan Jabodetabek yang sangat pesat menyebabkan terjadinya penambahan debit air sungai melampaui kapasitas maksimumnya. Selama lima tahun ( 2000-2004) sekitar 4.000 ha lahan terbuka untuk resapan air tidak lagi berfungsi sebagai ruang terbuka hijau. Tahun ini dibangun lagi 80 kawasan komersial yang berarti penutupan ruang terbuka hijau kembali bertambah. Kawasan hutan lindung di daerah hulu juga telah hilang lebih dari 16 %.[3]

Ruang Terbuka Hijau di DKI Jakarta sebagian besar telah beralih fungsi menjadi kawasan permukiman, pusat perbelanjaan, mall, perkantoran pertokoan, pompa bensin, tempat parkir, dan pemukiman kumuh dan keberadaan pedagang kaki lima semakin memperparah kondisi lingkungan perkotaan di Jakarta. Fenomena yang umum terjadi ini perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak, terutama Pemerintah Daerah, pelaku usaha dan masyarakat, partisipasi semua pihak merupakan kunci utama dalam mencapai keberhasilan pengembangan Ruang Terbuka Hijau di wilayah Kota Jakarta. Siswa perlu sejak dini diajak terlibat secara langsung untuk mengurangi dampak negatif akibat berkembangnya kota Jakarta.

. Penanaman sikap peduli lingkungan merupakan perwujudan nyata dari iman dan taqwa yaitu melalui peran semua umat untuk turut serta memelihara bumi kita sebagai salah satu planet ciptaannNya. Dari pengalaman-pengalaman itu sangat dibutuhkan kebersamaan untuk mewujudkannya[4]

Dari kajian teoretis di atas dapat disimpulkan sangat wajar para guru dan siswa yang tinggal di Jakarta yang memiliki bentuk muka bumi dataran rendah , untuk mencegah banjir sebagai warga negara yang baik, mengamalkan imtaq nya setiap saat dengan memelihara dan menjaga kelestarian dimanapun dia berada.

2.2 Integrasi Imtaq pada pembelajaran IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTS/ SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SMP/MTS, mata pelajaranIPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggungjawab,serta warga dunia yang cinta damai.

Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.

Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.

Adapun tujuan mata pelajaran IPS adalah : (1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya ; (2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan sosial; (3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan dan (4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global[5]

Hal ini berarti integrasi imtaq pada saat pembelajaran IPS yang tertuang juga dalam rencana pembelajaran, penyajian materi , pemberian tugas-tugas baik dalam bentuk perseorangan maupun kelompok. Integrasi imtaq akan menimbulkan kesadaran kepada siswa bahwa sebagai mahluk hidup semua unsur dan sendi kehidupan membutuhkan Tuhan. Guru menjelaskan berbagai ragam hasil ciptaan Tuhan untuk mendukung kehidupan semua umat manusia, sekaligus umat manusia dipercaya untuk memelihara dan mengelolanya. Perwujudannya dapat dilihat melalui perubahan sikap dan kesadaran siswa untuk menjalankan Ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya. Siswa juga akan bersikap lebih sopan dan santun karena didalam dirinya sudah terdapat alat kontrol yang mengendalikan dirinya secara otomatis untuk melakukan hal-hal yang baik ataupun positif.

Integrasi imtaq juga akan selalu mengingatkan siswa dan guru untuk menerapkannya dalam kehidupan seharí-hari melalui selalu bersyukur, sikap tertib terhadap hukum,tepat waktu, disiplin dan tekun. Hal ini karena kesadaran diri setelah mendengar nasehat, petunjuk dari gurunya agar tekun melaksanakan ajaran agamanya. Aktif mengikuti kegiatan perayaan agamanya , memelihara lingkungan dengan baik dimanapun dia berada.

Dari kajian teoretis di atas dapat disimpulkan integrasi imtaq dalam pembelajaran IPS sangat relevan dengan materi ajar di dalam kelas dan untuk kehidupan di luar kelas. Dan sejalan dengan tujuan kurikulum KTSP yaitu memenuhi tuntutan kurikulum stándar kompetensi kelas VII yaitu memahami lingkungan kehidupan manusia. Manusia yang hidup di bumi wajib memeliharanya karena bumi kita hanya satu dan bumi itu kita pinjam dari anak cucu kita jadi bumi bukan warisan nenek moyang kita sehingga kita perlu menjaganya senantiasa semasa kita hidup agar anak cucu kita dapat hidup layak seperti kita.

.

2.3 Ayat-ayat Kitab suci yang mendukung Imtaq

Agar kualitas lingkungan dan kehidupan perkotaan tetap sehat, tertib, bersih dan nyaman bagi semua warganya dibutuhkan kasih. Hal ini dapat dicapai bila tingkat kesadaran warga kota itu tinggi, dan merasa memiliki, mempertahankan, menjaga dan ikut serta dalam pengendalian faktor -faktor penyeimbang lingkungan di bumi dimana kita berada. Untuk menjaga keseimbangan di bumi kita membutuhkan kasih. Maedjaja berpendapat ; “ Kasih tidak boleh dibatasi hanya pada saudara seiman orang Kristen saja, tetapi harus juga diperlihatkan kepada semua sesama kita, tanpa menghiraukan latar belakang agama, dan kedudukan sosial mereka. Apabila kita mengatakan kita mengasihi Tuhan, maka ia juga harus mengasihi semua saudara kita, sebab jika kita tidak dapat mengasihi mereka yang kita lihat, bagaimana mungkin kita dapat mengasihi Tuhan, yang tidak pernah kita lihat ( I Yohanes 4 : 20 -21 )[6]

Perwujudan kasih itu juga dapat kita lihat pada kepedulian sesama untuk peduli dan selalu menunjukkan aksi dengan berbuat untuk kelestarian bumi kita. Apalagi bumi saat ini tengah menghadapi beberapa ancaman pemanasan global seperti erosi, polusi, rusaknya lingkungan alam, kepunahan dan hilangnya beberapa jenis flora dan fauna, pemanasan global, kebakaran hutan, masalah sampah, ledakan penduduk dan sebagainya. Semua itu membuat bumi semakin tak terselamatkan. Untuk itu badan dunia (PBB) bermula 1972 menghasikan pola pikir penyelamatan bumi dalam konferensi Stockholm, pada 1980 di hasilkan sasaran pokok:perlindungan terhadap system penyangga kehidupan, pengawetan plasma nuftah, dan pemanfaatan sumber daya alam secara lestari/berkelanjutan[7]

Cukup banyak yang telah dilaksanakan Pemerintah dalam upaya melindungi sistem penyangga kehidupan. Berkembangnya berbagai permasalahan sebagai konsekwensi dari pembangunan yaitu upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana.[8]

Siswa perlu sejak kecil diajak terlibat langsung melihat fakta dan data kemudian diajak berpartisipasi untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi berbagai pencemaran yang terjadi. Walaupun dilihat dan dicermati bila hal ini dilakukan secara perseorangan sangat sedikit hasilnya, namun bila seluruh siswa yang ada di Jakarta memiliki kesadaran iman dan taqwa untuk memelihara lingkungannya tentu akan menjadi kekuatan yang luar biasa.

Alkitab menjelaskan setelah menciptakan manusia menurut gambar Allah dan berfirman yaitu “ Beranak-cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” Berfirmanlah Allah : “ Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji; itulah akan menjadi makananmu.Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya. “[9]

Melalui ayat ini guru mengajak siswa menyadari bahwa bumi kita bukan hanya milik manusia tetapi tumbuhan dan binatang juga menjadi penghuni bumi, dan kita harus menjaga keseimbangan kehidupan ketiga mahluk hidup tersebut. Siswa diajak berbuat sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat, tidak membuang sampah sembarangan, tidak memboroskan penggunaan air bersih, mematikan listrik di rumahnya apabila tidak diperlukan, tidak memboroskan penggunaan BBM, tidak menambah kerusakan lingkungan dengan membuang puntung rokok sembarangan yang dapat menimbulkan kebakaran. Untuk memperindah lingkungan tempat tinggalnya siswa diajak untuk menanam pohon atau bunga minimal satu pohon untuk satu bulan, dan bila dilakukan setiap siswa paling tidak satu sekolah telah menanam 1000 pohon/ tahun. Berarti hal ini dapat mengurangi dampak pencemaran udara dan membantu meresapkan air ke dalam tanah.

Di samping itu juga guru mengulang kembali pepatah-pepatah dan semboyan dari berbagai sumber agama antara lain Agama Islam “ Kebersihan adalah sebagian dari Iman.” ; Men sano in corpore sano artinya didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat ; Kebersihan pangkal kesehatan,dll.

Berdasarkan kajian teori di atas dapat disimpulkan bahwa : Sangat banyak isi dari kitab suci dari berbagai agama yang mengajarkan bahwa manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Sang Pencipta akan mendapat banyak kemudahan dan kesukaan , sekaligus menganjurkan untuk hidup berdampingan secara damai antar sesama Amat manusia di bumi

BAB III

HASIL ANALISIS

3.1 Analisis Materi IPS yang terkait Imtaq

Mengapa integrasi Imtaq kedalam mata pelajaran IPS dan pelajaran yang lainnya sangat dibutuhkan? Hal ini untuk menumbuhkan kesadaran dalam diri setiap siswa bahwa ber- Iman dan Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sangat dibutuhkan setiap insan manusia di muka bumi. Karena di dalam kehidupan seharí-hari kita menghadapi berbagai masalah baik suka maupun duka. Para guru harus mampu memberikan pertolongan kepada siswanya untuk menjalani kehidupan secara normal.

Materi IPS di Kelas VII Semester I dan Semester II sangat banyak yang dapat di integrasikan ke dalam Imtaq antara lain yaitu : SK 1. Memahami lingkungan kehidupan manusia (Geografi ) 1.1 Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya terhadap kehidupan . Pada topik ini Imtaq sangat dominan untuk disampaikan , bagaimana relief muka bumi kita yang beragam namun begitu sempurnanya semua diatur Tuhan begitu sempurna kepada umat manusia.

1.2 Mendeskripsikan kehidupan pada masa pra-aksara di Indonesia (Sejarah ) kita menanamkan kesadaran kepada siswa bahwa pada masa para aksara nenek moyang bangsa Indonesia telah mendiami bumi pertiwi sejak 2 juta tahun SM. Berarti sesuai yang patut kita syukuri dari bukti-bukti arkeolog Indonesia juga telah mengalami peradaban dan perkembangan budaya.

. SK 2. Memahami kehidupan sosial manusia (Sosiologi )

2.1 Mendeskripsikan interaksi sebagai proses sosial

2.2 Mendeskripsikan sosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian

2.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi sosial

2.4 Menguraikan proses interaksi sosial

Dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada jelas tergambar bahwa sebagai sesama umat manusia ciptaan Tuhan kita perlu saling beinteraksi tanpa membedakan, suku, ras, dan agama. Kita membutuhkan sosialisasi untuk menciptakan keserasian dan kedamaian. Hidup berdampingan dengan saling pengertian dan tolong menolong didalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

S.K 3 Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan ( Ekonomi )

3.1 Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan

3.2 Mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi

dalam berbagai kegiatan sehari-hari

S.K 4. Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan

lingkungannya.

Pada pembelajaran Geografi Semester II aspek Imtaq ada di ke empat K. D.

4.1 Menggunakan peta, atlas, dan globe untuk mendapatkan informasi keruangan

4.2 Membuat sketsa dan peta wilayah yang menggambarkan objek geografi

4.3 Mendeskripsikan kondisi geografis dan penduduk

4.4 Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer, serta dampaknya terhadap kehidupan

Pada topik ini guru memotivasi siswa dengan menggunakan peta kita dapat menge-

tahui lokasi-lokasi potensial untuk keberadaan sumberdaya alam hasil ciptaaan

Tuhan, dan mengajak siswa berfikir kritis bahwa bumi kita juga perlu diperlihara

dan dijaga dengan baik , dengan menunjukkan berbagai klipping kerusakan alam

yang disebabkan oleh perbuatan manusia ataupun bencana alam dan kemudian ber

usaha mengantisipasi kerugian yang lebih besar.

Pada topik hidrosfer dan atmosfer siswa juga diajak untuk mengurangi berparti-

sipasi dengan tidan mencemari lingkungan mengurangi dampak pemanasan

dengan mengurangi penggunaan air condition ( AC ) , menggunakan air bersih

secara hemat, mengganti kran-kran yang rusak, mematikan kran setelah habis

menggunakannya, tidak mencemari sungai , dll.

S.K. 5. Memahami perkembangan masyarakat sejak masa Hindu-Budha sampai masa Kolonial Eropa ( Sejarah ).

5.1 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan dan pemerintahan pada masa Hindu-Budha, serta peninggalan-peninggalannya

5.2 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan pemerintahan pada masa Islam di Indonesia, serta peninggalan-peninggalannya

5.3 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan dan pemerintahan

pada masa Kolonial Eropa

Pada materi ini sangat jelas dengan masuknya berbagai agama ke Indonesia menunjukkan perkembangan agama masuk ke Indonesia yang sebelumnya masih menganut animisme dan dinamisme. Pada materi sangat perlu ditanamkan kesadaran kepada para siswa untuk menjalankan dan melaksanakan ibadah sesuai ajaran agama yang dianutnya. Dan sebagai negara berbhineka tunggal ika sangat patut ditanamkan prinsip-prinsip dari fanding father Indonesia yang menghargai kemajemukan bangsa dan negara mengakui ada 5 agama besar yang diakui pemerintah di Indonesia dan hidup rukun dan damai di bumi pertiwi.

S.K. 6. Memahami kegiatan ekonomi masyarakat ( Ekonomi )

6.1 Mendeskripsikan pola kegiatan ekonomi penduduk, penggunaan lahan dan pola permukiman berdasarkan kondisi fisik permukaan bumi

6.2 Mendeskripsikan kegiatan pokok ekonomi yang meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi barang/jasa

6.3 Mendeskripsikan peran badan usaha, termasuk koperasi, sebagai tempat berlangsungnya proses produksi dalam kaitannya dengan pelaku ekonomi

6.4 Mengungkapkan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi untuk mencapai

kemandirian dan kesejahteraan

Melalui SK dan KD ekonomi ini kita perlu menumbuhkan kesadaran kepada siswa dalam memenuhi kebutuhan manusia juga harus memiliki moral tidak menghalalkan segala cara untuk mencari keuntungan , tetapi harus menghargai usaha manusia lainnya, harus ditanamkan sejak dini untuk bersaing secara sehat. Menggunakan lahan untuk kegiatan ekonomi secara tepat, tidak merambah hutan konservasi menjadi hutan. Menjaga keseimbangan lahan terbuka sebagai daerah resapan untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Apalagi Indonesia yang memiliki falsafah Pancasila nilai-nilainya sangat baik untuk diadopsi dalam kehidupan bermasyarakat.

Jadi jelas dapat disimpulkan melalui kepedulian para guru melalui penanaman materi imtaq terintegrasi pada saat pembelajaran, dapat meningkatkan wawasan dan pemahaman tentang perlunya setiap siswa selalu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Nya, atau sesuai dengan agama yang dianutnya. Pemahaman akan perlunya imtaq di saat pembelajaran dan memahami ayat-ayat suci yang mendukung integrasi materi imtaq dalam konsep ilmu yang diajarnya. Integrasi imtaq pada mata pelajaran yang dibinanya , dapat dilihat dari keberhasilannya menanamkan aspek pengetahuan, pemahaman, sikap dan kesadaran siswa terhadap lingkungan sekitarnya dan mewujudkannya dengan ketekunan beribadah sesuai dengan agamanya.

Selanjutnya diharapkan para siswa termotivasi dan atas kesadarannya sendiri berperan aktif untuk memecahkan dan menanggulangi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya. Dengan memiliki pegangan hidup yang bertaqwa kepada Tuhan Nya siswa diharapkan tidak akan mengambil jalan pintas dengan melakukan bunuh diri apabila ada masalah, tetapi berusaha memecahkan sebaik-baiknya. Selain itu siswa yang telah memiliki imtaq yang baik memiliki mental yang lebih stabil, tidak mudah putus asa, terlihat bersemangat dan selalu bergembira.

.

3.2 Strategi Pembelajaran Imtaq

Mengingat konsep-konsep imtaq sangat berpengaruh untuk membentuk moral siswa, sehingga integrasi pembelajaran imtaq perlu senantiasa dilakukakan oleh para guru. Karena mereka cikal bakal yang akan hidup di masa mendatang, mereka harus dididik dari sejak dini untuk mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain dalam era globalisasi. Mereka harus memiliki moral Pancasilais , mampu mengamalkan ajaran agamanya dalam kehidupan seharí-hari. Menghargai sesama dan mampu menerima keberhasilan orang lain dan saling melengkapi didalam menjalani kehidupan.

Mengingat ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan

2. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan

3. Sistem Sosial dan Budaya

4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

Maka sejalan dengan hal di atas strategi pembelajaran pada saat pembelajaran IPS di kelas diberikan secara bervariasi misalnya disisipkan pada apersesi, motivasi, materi inti pada topik-topik tertentu, sebagai refleksi, sebagai tugas perseorangan, kelompok , penugasan klasikal, pembelajaran di luar dan dalam kelas. Mengapa demikian ? Karena pada dasarnya materi IPS juga sudah sangat luas, target kurikulumnya juga sudah jelas. Tapi tidak tertutup kemungkinan imtaq akan akan lebih dominan didalam mata pelajaran Agama dan PKn.

Mengingat kondisi di atas penulis mensiasatinya dengan memadukan multi media dan metode pengajaran baik dalam bentuk penugasan. Hal ini dapat dilihat pada lampiran yang memuat dokumentasi sebagian dari kegiatan yang dilakukan di kelas dan memamerkan hasil karya siswa melalui perwujudan imtaq dengan mengolah sampah atau mendaur ulang menjadi media pengajaran yang bermanfaat dalam pembelajaran IPS.

Penulis juga memanfaatkan berbagai fasilitas elektronik seperti televisi, OHP, dan laptop, kaset-kaset discovery. Selain itu juga menggunakan klipping koran, gambar-gambar, berita aktual , dll pada saat pembelajaran. Hal ini dilaksanakan agar penyampaian konsep materi lebih aktual dan tepat sasaran dan untuk efisiensi waktu.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari uraian yang telah penulis paparkan sebelumnya maka penulis dapat menarik kesimpulan berdasarkan analisis dan pemaparan yang dilaksanakan.

1. Integrasi Imtaq kedalam mata pelajaran IPS perlu dilakukan para guru IPS dan

mata pelajaran lainnya pada saat pembelajaran berlangsung, dalam rangka

menumbuhkan kesadaran siswa untuk selalu beriman dan bertaqwa sesuai

dengan agama yang dianutnya.

2. Integrasi Imtaq saat pembelajaran harus direncakan guru dengan baik agar

pesan-pesan moral yang diinginkan tersampaikan dengan baik kepada siswa.

3. Integrasi Imtaq sejak dini dapat meningkatkan kepedulian siswa untuk peduli

lingkungan yang baik dimana dia berada.

4.2 Saran

1. Integrasi imtaq perlu dilaksanakan oleh semua guru pada saat pembelajaran

dalam rangka mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya, yang berahlak mulia

dan bermoral Pancasila yang sangat dibutuhkan untuk membangun negeri kita

tercinta.

2. Pesan-pesan moral yang disampaikan oleh para guru dapat menumbuhkan

kesadaran siswa untuk mau melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran

agamanya dan melaksanakannya dengan sukarela.

3. Intergrasi imtaq hendaknya selalu diusahakan dan direncanakan guru pada saat

Pembelajaran agar para siswa memiliki kesadaran untuk memelihara

lingkungan dimana dia berada.

DAFTAR PUSTAKA

Alkitab, 2002 , Jakarta , Yayasan Alkitab Indonesia.

Bulletin BAPEDA, Media Informasi Bapeda Provinsi DKI Jakarta, 2007. Membendung Banjir. Jakarta : Bapeda Provinsi DKI Jakarta.

Djamari,H.Dr, dkk. 1991. Materi Pokok Pendidikan IPS 1. Modul 7-12. Jakarta : Universitas Terbuka.

Daniel Maedjaya, 1999. Prinsip-prinsip Dasar Kepemimpinan Kristen. Jogyakarta: Penerbit Yayasan Andi.

Dirrektorat Pendidikan Masyarakat direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan Nasional, 2006. Memutus Rantai Kemiskinan Melalui pembelajaran Masyarakat. Jakarta : Depdiknas.

Jakarta English Edition , 2006 , Regional Planning Borroad of DKI Jakarta Provinci

Koesnadi Hardjasoemantri , 1995. Hukum Perlindungan Lingkungan Konservasi Sumber daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Edisi Pertama : Jogyakarta : Gajahmada University Press.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tk SMP IPS Geografi, Stándar Isi, 2006.

Lester R. Brown, dkk, 1995 . Masa Depan Bumi : Jakarta ; Yayasan Obor Indonesia.


  1. Frofil pendidik


BIODATA PESERTA

LOMBA KARYA ILMIAH IMTAQ 2007

NAMA : DRA. MURNARIA, MM

TEMPAT/TGL LAHIR : MEDAN, 12 AGUSTUS 2007

JENIS KELAMIN : PEREMPUAN

AGAMA : KRISTEN PROTESTAN

MENGAJAR MATAPELAJARAN : IPS GEOGRAFI

NAMA SEKOLAH : SMP NEGERI 216

ALAMAT SEKOLAH : JALAN SALEMBA RAYA NO : 18

JAKARTA PUSAT 10430

NO TELEPON SEKOLAH : 021. 31931857

NO FAKSIMILE SEKOLAH : 021. 3922621

ALAMAT RUMAH : JALAN BINA TARUNA II NO : 28

RT 10 RW 10 KAYU MAS PULO

GADUNG

JAKARTA TIMUR 13260

NOMOR TELEPON RUMAH : 021. 4704151

NOMOR HANDPHONE : 0812 9677 561

KABUPATEN/ KOTAMADYA : JAKARTA PUSAT

PROVINSI : DKI JAKARTA

Prestasi yang pernah di raih :

  1. Juara 1 Lomba Karya Ilmiah 2005 TK DKI LPMP DKI Jakarta.
  2. Juara 1 tahun 2005 dan 2006 Bakosurtanal lomba penulisan ilmiah popular.
  3. Juara 3 Lomba Karya Ilmiah Guru TK DKI LPMP DKI Jakarta tahun 2006.
  4. Juara 2 Guru berprestasi TK Kotamadya Jakarta Pusat 2004-2007
  5. Penulis buku-buku Geografi SMP di beberapa penerbit al; PT Esis Erlangga, PT Empiris, dll.
  6. Editor Ahli lulus penilaian Buku Geografi Kelas X –XII oleh BSNP diterbitkan oleh PT Balai Pustaka.

PENULIS

DRA. MURNARIA MANALU, MM.



[1],The Regional Planning Board 2005 English Edition , ( Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2005 ) hal 7

[2] Djamari , Materi Pokok Pendidikan IPS 1 Buku II Modul 7- 12 ( Jakarta : Unversitas Terbuka ,1991 ) , hal. 506

[3] Topik Utama , Buletin Bapeda “ Membendung Banjir ( Preventing Floods ) ( Jakarta : Bapeda Provinsi DKI Jakarta, No 3 , 2007 ) , hal 6.

[4] Dirjen Pendidikan Luar Sekolah, Memutus rantai kemiskinan melalui pembelajaran masyarakat

(Jakarta : Depdiknas ; 2006), hal 98

[5] Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) SMP , ( Jakarta: Depdiknas; 2006 ) , hal 575.

[6] Daniel Maedjaja, Prinsip-prinsip dasar Kepemimpinan Kristen ( Jogyakarta: Penerbit Yayasan Andi; 1995) , hal 95

[7] Lester R. Brown, dkk, Masa Depan Bumi ( Jakarta : Yayasan obor Indonesia ; 1995), hal 135.

[8] Koesnadi Hardjasoemantri, Hukum Perlindungan lingkungan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Edisi Pertama ( Jogyakarta ; Gajahmada University Press ; 1995) , hal 123

[9] Kejadian 1 : 28-30, Alkitab ( Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia;2002), hal 1-2.


1 komentar:

zaa mengatakan...

ibu gaul punya blog hahahaha. ini saya serin bu anak 75 hehe