Kamis, 31 Mei 2012

Peran Atlas Sebagai Penunjang Guru Geografi Dr. Murnaria Manalu Forum Teknis Atlas Bakosurtanal


Peran Atlas Sebagai Penunjang Guru Geografi
Dr. Murnaria Manalu (MGMP GEOGRAFI DKI)
Disajikan di Hotel Royal Bogor Forum Teknis 2011 Bakosurtanal
Guru SMP Negeri 216 Jakarta Pusat

              Pemanfaatan atlas  sebagai  media pembelajaran Geografi  di dalam kelas  mempunyai  peranan yang sangat  penting  guna membantu siswa  memahami konsep ruang (spatial) dengan tepat  serta dapat  meningkatkan  hasil belajar siswa.  Para guru  Geografi perlu merencanakan dan memilih media  yang  sesuai  dengan materi  ajar  yang akan disampaikan diantaranyanya, baik  dengan  menggunakan peta dinding,  atlas (dalam bentuk buku)  maupun  dalam  bentuk dijital.
           Akhir- akhir ini terjadi pergeseran penggunaan peta atau atlas  dari yang bentuk fisik  (Peta dinding, atau atlas  buku  menjadi atlas dijital.  Pemanfaatan atlas  dijital  ini akan semakin diminati, dan  akan semakin  banyak digunakan  para  guru Geografi karena lebih menarik, interaktif dan mempunyai ragam kelebihan dibandingkan atlas buku. Peta dijital  ini banyak digunakan guru Geografi  terutama dikota-kota besar atau sekolah-sekolah  yang sudah mempunyai fasilitas internet, sehingga akses penggunaan atlas dijital ini  sudah  menjadi sangat dominan dan benar-benar dibutuhkan mereka.   
          Dampaknya  para  guru  Geografi yang sudah mulai menggunakan  atlas dijital ini,   juga  perlu memilih  dan memilah atlas dijital baik  yang sesuai dengan materi ajar yang disampaikannya.  Guru dapat  meng uplode  program di leptopnya melalui CD National Geographi, ataupun bentuk lain  seperti atlas yang sudah discanningnya  agar sesuai topik penyajian materi yang telah dipilihnya.  Selain itu guru geografi juga   dapat menggunakan peta dijital didalam pembelajaran,  sesuai dengan fasilitas yang ada diinternet, misalnya: menggunakan google maps, peta Indonesia, peta jalan, Satélite Indonesia, Google Earth,  Yahoo Maps, dll sampai GPS. 
             Mau tidak mau sebelum menggunakan  peta dijital ini di dalam kelas,  para guru Geografi  harus berlatih atau belajar dengan mencoba membuka program dan mengoperasionalkannya agar benar sesuai dengan materi dan penggunaan waktunya sesuai dengan  jam mengajarnya dan saat digunakan tidak mengalami hambatan. Dibutuhkan pula kreativitas dan saling sharing diantara sesama guru Geografi agar dapat memanfaatkan dan  bagaimana  mengoperasionalkan  media  interaktif peta dijital sehingga dapat dengan mudah digunakan pada saat pembelajaran, sehingga penggunaan peta dijital  hasilnya betul-betul   optimal, dan  pada saat proses pembelajaran berlangsung tidak terdapat gangguan teknis maupun non teknis.
           Penggunaan media atlas dijital ini  akan sangat membantu para guru, terutama para Guru Geografi  guna  memudahkan  penyampaian materi-materi Geografi.  Namun atlas dijital yang ada  pada saat ini belum seluruhnya dapat memenuhi keinginan guru ataupun konsep materi esencial yang terdapat di kurikulum SMP ataupun SMA. Guru Geografi membutuhkan informasi terbaru mengenai cara dan penggunaan atlas dijital yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintah ataupun swasta ataupun pendidikan tinggi.
             Atlas  dijital  interaktif ini  yang digunakan guru pada saat pembelajaran akan dapat  meningkatkan motivasi guru dan  siswanya.  Karena  mau  tidak  mau  guru Geografi akan mengolah  dan mencari atlas mana yang cocok yang dapat digunakan  untuk membantu siswanya memahami materi pembelajaran dengan baik, dan sekaligus akan meningkatkan hasil belajar.
            Terlebih jika dilihat dari segi perkembangan profesi guru,  Guru pengajar Geografi  harus menyadari  tugas-tugasnya terkait erat dengan kemajuan  ilmu pengetahuan dan teknologi.  Guru  Geografi tidak lagi hanya sekedar  memberikan pengetahuan dengan menunjukan lokasi pada peta diding saja,  tetapi juga guru wajib memiliki keterampilan  dan pengetahuan yang sesuai dengan tuntutan jaman.  Sejalan dengan kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), perkembangan masyarakat dan budaya, maka berkembang pula tugas, peranan dan fungsi guru  Geografi  yang menginginkan kemajuan anak didiknya.  
             Pada masa lalu, media pembelajaran  atlas buku  dianggap sebagai  alat peraga, atau alat bantu utama dalam mengajar Geografi ataupun  Ilmu Pengetahuan Sosial.  Dan disamping  atlas buku,   media pembelajaran yang banyak digunakan  Guru Geografi  sangatlah sederhana, misalnya penggunaan peta, globe, gambar-gambar, matriks, dll.  Kemudian dalam perkembangan berikutnya media pembelajaran  atlas dijital   menjadi media yang dominan digunakan di dalam pendidikan dan hal ini  tentu telah   mengalami perubahan dan inovasi yang harus diantisipasi para guru.   
             Menurut Adnyana (2008: 249):  tentang Komisi Teknologi Instruksional dalam laporannya yang monumental kepada Dewan Perwakilan Rakyat (Congress) AS mencatat dua cara dalam mendefinisikan media pendidikan sebagai berikut: yang pertama media yang lahir dari revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan instruksional bersama – sama guru, buku teks, papan tulis, dan ke dua media yang penggunaannya mencerminkan penekanannya pada mesin – mesin dan benda – benda seperti televisi, film, overhead projector, komputer atau media yang lain. Mengacu pada apa yang telah diuraikan di atas, maka kehadiran media pembelajaran mutlak diperlukan dalam dunia pendidikan.
            Arsyad  berpendapat (2010: 3) Kata “ media”  berasal dari bahasa Latin yaitu : “ medius” yang secara  artinya secara harafiah adalah: tengah, perantara, atau pengantar dari pesan dari pengirim ke penerima. Media secara garis besar merupakan usaha manusia untuk membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan. Media dapat digunakan untuk memecahkan masalah – masalah pembelajaran, terutama pada kegiatan penyampaian pesan (isi)  materi, agar mempermudah siswa memahami materi ajar yang disampaikan guru. Media yang digunakan hendaklah   sesuai dengan bidang studi, dan materi  yang akan disampaikan guru. Media merupakan salah satu sumber belajar yang memiliki peran yang sangat penting, media dapat berinteraksi dengan siswa dan media dapat membelajarkan siswa atau memudahkan siswa belajar. Namun media tidak dapat  mengambil alih  peran, tugas dan fungsi guru,ia hanya menunjang guru dalam pembelajaran.
           Sebagaimana media telah dijelaskan bahwa  media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa. Pengertian media sering diartikan dengan  peralatan. Media sesungguhnya adalah perangkat lunak (software) berisi pesan atau informasi yang disajikan atau ditampilkan dengan mempergunakan peralatan. Peralatan atau perangkat keras (hardware) merupakan sarana untuk menampilkan pesan yang terkandung pada media tersebut.
             Menurut Bakosurtanal pada sinopsis (2011: 1)  Atlas, yang merupakan titik terluar (frontier) dari galaksi pengelolaan data dan informasi geospasial yang bersentuhan langsung dengan dunia luar (masyarakat), memiliki posisi yang sangat penting baik itu sebagai representasi dari kondisi pengelolaan data dan informasi geospasial maupun sebagai pintu masuk bagi dunia luar untuk lebih mendalami data dan informasi geospasial. Bisa dikatakan, salah satu ukuran dari baik atau buruknya sebuah proses pengelolaan data dan informasi geospasial dapat ditentukan dari kualitas atlas yang dihasilkan.
            Dengan demikian terjadi perubahan  paradigma baru di dunia luar (masyarakat) termasuk dikalangan guru Georgafi didalam menjalani tugas mengajar dan  aktifitas sehari-hari  dan  telah bergeser dari interaksi fisikal ke interaksi melalui media dijital memanfaatkan dunia maya (internet). Penggunaan  atlas  buku  telah  bergeser  menjadi   pengguna  atlas dijital,  apalagi   kondisi atlas buku yang ada saat ini  yang ada disekolah masih terbatasnya ketersediaanny,  buku atlas yang ada cetakannya sudah lama, karena keterbatasan dana sekolah untuk membelinya. Sehingga sangatlah tepat dan wajar bila para guru Geografi telah beralih menjadi pengguna atlas dijital, karena lebih interaktif, praktis, mudah diperoleh karena sekolahnya telah dilengkapi sarana internet.  
              Atlas dijital ini juga  harus mampu beradaptasi  terhadap kondisi ini yang berarti bentuk atlas juga harus bertransformasi dari analog/fisik (cetak) menjadi dijital berupa aplikasi berbasis jaringan internet (web). Untuk dapat bertransformasi dengan baik dan mulus dukungan dari pengelolaan data dan informasi geospasial, baik itu tematik maupun dasar, mutlak diperlukan. Pengelolaan ini harus mampu menyediakan kebutuhan data dan informasi geospasial dalam bentuk dijital yang terkoneksi dengan baik melalui jaringan internet dalam sebuah sistem referensi tunggal, yang sesuai dengan kebutuhan dunia pendidikan.  Dan sudah tentu diharapkan biaya atau  tarifnya lebih murah sehingga dapat diakses oleh para guru Geografi ataupun siswanya.
            Oleh sebab itu, proses pengelolaan harus dilakukan dengan berorientasi kepada basisdata geospasial dijital, sehingga semua data dan informasi hanya dibuat satu kali oleh wali data dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kebutuhan melalui proses pertukaran data (data sharing), salah satunya untuk atlas dijital. Atlas dijital yang lengkap informasinya, menarik lay outnya, dapat dioperasionalkan dengan mudah, serta membutuhkan perangkat software gratis, sehingga  mudah diakses oleh masyarakat luas.
             Melalui kegiatan forum teknis atlas 2011 ini, tentu banyak informasi terbaru mengenai atlas dijital  yang dapat  dimanfaatkan dan diakses dengan mudah oleh dunia pendidikan, termasuk pelajaran Geografi ataupun Ilmu Pengetahuan Sosial. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Bakosurtanal merupakan  sebagai salah satu upaya dari Bakosurtanal, selaku pengelola data dan informasi geospasial dasar dan koordinator pengelolaan data dan informasi geospasial tematik, untuk memperkenalkan kepada masyarakat  luas  mengenai posisi dan transformasi atlas yang sedang dan akan dilaksanakan, meliputi semua prosesnya mulai dari pencarian dan pengumpulan data (dari manual menuju ke pemanfaatan geoportal Ina-SDI), kartografi (dari manual ke dijital), hingga bentuk akhir (dari analog/cetak ke aplikasi dijital berbasis jaringan internet/web). Tentu kegiatan ini akan sangat bermanfaat dan bermakna bila dapat disebarluaskan kepada sesama guru khususnya Guru Geografi.
           Dari berbagai narasumber yang terdiri dari pakar, pelaku dan pengguna produk industri geospasial diundang untuk berbagi pengetahuan tentang atlas terkait dengan bidang keahlian masing-masing, kita para guru Geografi dapat menimba ilmu dari pakarnya yang akan kita manfaatkan untuk kemajuan anak didik kita dimana kita mengajar, termasuk menambah kompetensi para guru dalam hal ilmu peta (Kartografi) . Karena para pakar yang akan memberikan ilmu kepada para Guru Geografi adalah para ahli dibidangnya diantaranya  beberapa narasumber  dan diharapkan hadir adalah pakar kartografi yang juga pengurus asosiasi ICA (International Cartographic Association)  Prof. Ferjan Ormeling yang juga Profesor di Faktly of Geoscience University of Utrecht, The Netherlands dan Tjeerd Tichelaar yang membuat atlas untuk pendidikan serta Atlas Negeri Belanda yang terbaru, Budayawan Radhar Panca Dahana, Badan litbang Kompas/Grasindo, serta National Geographic Indonesia. Beberapa perwakilan dari dunia pendidikan juga diundang untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai atlas dan informasi geospasial dari sudut pandang pendidikan, seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, juga Komunitas pengajar mata pelajaran Geografi.
           Semoga melalui kegiatan Bakosurtanal ini para guru, khususnya Guru Geografi dapat memperoleh informasi dan pengetahuan tentang Atlas Dijital ini dengan sebaik-baiknya, dan kemudian kita tidak lupa membagikannya kepada sesama rekan guru yang tidak dapat mengikuti Forum Ilmiah Forum Teknis Atlas 2011 ini, dan yang paling terutama adalah  kita dapat memanfaatkan semua ilmu yang kita terima ini dan menerapkannya  pada saat kita memberikan pembelajaran Geografi pada anak didik dimana kita bertugas. Semoga.

Daftar Pustaka

Adnyana, Ketut Senang 2008, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Ditjen Bimas Hindu.
Azhar Arsyad, 2010, Media Pembelajaran, Jakarta : PT  Raja Grafindo Persada
Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada
Muhammad Uzer Usman, 2004, Menjadi Guru Profesional,  Bandung; Penerbit  Remaja Rosdakarya, Cetakan ke 16.
Sinopsis, Forum Teknis Atlas Bakosurtanal 2011.

Biodata Pembicara :
Nama: Dr. Murnaria Manalu.
Tpt/Tgl lahir : Medan, 12-8- 1961
Nip: 196108121984032002/144729
Guru SMP Negeri 216 Jalan Salemba Raya No: 18 Jakarta Pusat dan dosen UKI
NIDN : 031208196102  ( PPS  Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Indonesia)
Pangkat: Pembina Utama Madya /IV D
Handphone: 08129677561
Alamat : Jalan Bina Taruna II No: 28
              Kayu Mas Pulo Gadung Jakarta Timur